Menurut Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR ini, apa yang dilakukan Fraksi PKS tersebut lebih dari sekadar solidaritas kemanusiaan tapi juga penegasan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia cinta damai dan ingin berkontribusi pada upaya perdamaian dunia dan penyelesaian konflik.
“Tidak ada sisi positif dari perang dan konflik atas nama apapun karena dipastikan rakyat sipil yg menjadi korbannya. Stop perang, ciptakan perdamaian!,” seru Jazuli.
Tidak hanya melalui aksi solidaritas, Fraksi PKS telah melaksanakan diplomasi parlemen dalam rangka memperjuangkan nasib pengungsi ke kantor UNHCR-PBB di Jenewa Swiss pada 14 Maret 2018 yang lalu.
“Saya pribadi tak kuasa menitikkan air mata saat di sana demi melihat korban konflik berjatuhan dari balita, anak-anak, ibu-ibu, dan orang-orang tua. Coba bayangkan jika itu adalah anak kita, ibu kita, orang tua kita,” katanya.
Untuk itulah, Fraksi PKS tak akan berhenti mengkampanyekan “Stop Perang, Ciptakan Perdamaian!” atau “Stop War, Make Peace!”. Tapi, jika perang atau konflik telah terjadi maka fokus kita bersama adalah bagaimana menyelamatkan korban sipil yang menjadi pengungsi.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang