Makassar, Aktual.com-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai merealisasikan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) lewat pelatihan kepada ratusan kepala sekolah. Kali ini pelatihan diberikan kepada 125 kepala sekolah di Makassar, Sulawesi Selatan. Selama tiga hari, dari tanggal 7 hingga 9 November 2016, para kepala sekolah yang juga berasal dari sekolah-sekolah rintisan PPK ini belajar, berdiskusi dan bersimulasi mengenai penerapan PPK.

Mendikbud, Muhadjir Effendy, menargetkan lebih 500 kepala sekolah terlatih manajemen sekolah untuk penguatan karakter ini. “Tahun ini masih 542 sekolah rintisan yang kepala sekolahnya kita latih, tahun depan ada 1500 kepala sekolah dan terus bertambah hingga seluruh sekolah SD dan SMP di Indonesia,” ungkapnya.

Namun demikian, lanjut Muhadjir, pola penguatan karakter di masing-masing daerah bisa berbeda tergantung potensinya. “Itulah sebabnya kepala sekolah harus menjadi manajer yang kreatif dan inovatif,” tegasnya.

Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman mengungkapkan PPK sebagai implementasi salah satu butir Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang ditindaklanjuti dengan arahan Presiden kepada Mendikbud untuk mengutamakan dan membudayakan pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar.

“Melalui Gerakan PPK ini, diharapkan mampu mendorong keseimbangan antara olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi) dan olah raga (kinestetik) dalam proses kegiatan belajar mengajar,” jelas Staf Khusus Arie saat Pembukaan Penguatan Pendidikan Karakter, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/11).

Pelatihan ini merupakan kali ketiga yang dilakukan oleh Kemendikbud sebagai bentuk sosialisasi PPK bagi total 542 sekolah piloting PPK.

Sebelumnya, Tahap I telah berlangsung pada tanggal 27 hingga 29 Oktober 2016 dengan 200 peserta Kepala Sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari 12 Provinsi yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Kemudian, Tahap II berlangsung pada tanggal 1 s/d 3 November 2016 dengan 183 peserta Kepala Sekolah SD dan SMP dari 10 Provinsi yaitu DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, NTB dan NTT.

PPK merupakan program pembentukan karakter bangsa guna menumbuhkan semangat belajar dan membuat peserta didik senang di sekolah, sebagai rumah kedua bagi siswa. Kali ini, peserta berasal dari 14 provinsi yang akan terbagi ke dalam empat kelompok, dengan masing-masing sekitar 30 peserta di dalamnya. Terdapat dua fasilitator dan pendamping fasilitator yang menuntun jalannya diskusi.

Adapun ke-14 provinsi tersebut, diantaranya Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan. Sebanyak tiga ranah PPK yang dibahas, yaitu PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat.

*Adv

Artikel ini ditulis oleh: