Jakarta, Aktual.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa ia telah mempersiapkan diri untuk menghadapi uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Panglima TNI. Ia telah menyiapkan visi dan misi yang akan diajukan dalam fit and proper test tersebut.
“Ya pasti ada ya, mungkin ada visi dan misi yang mungkin saya sampaikan. Tentunya untuk kebaikan TNI, bagaimana TNI di dalam, bagaimana tugas TNI dengan mengaplikasikan kepada masyarakat. Yang jelas lingkupnya untuk NKRI, sesuai tugas pokok kita TNI,” ujarnya saat diwawancarai di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (8/11).
Agus mengatakan bahwa ia akan menguraikan beberapa program dan strategi masa depan TNI dalam uji kepatutan dan kelayakan. Salah satu di antaranya adalah rencana penanganan krisis di Papua.
“Ya akan saya sampaikan, karena Papua sudah 62 tahun kan kita, belum selesai-selesai. Berarti harus ada konsep operasi yang out of the box ya. Sehingga, saya sih lebih mengedepankan soft approach, walaupun hard approach-nya tetap,” kata Agus.
Menurutnya, pendekatan yang lebih bersifat lunak lebih diprioritaskan olehnya. Ia menganggap bahwa penting untuk memahami dan menghormati nilai-nilai lokal yang ada di Papua.
“Cuma lebih mengedepankan soft, karena kita harus ngerti kearifan lokal di sana seperti apa papua itu. Papua itu sebenarnya secara individu baik orangnya, secara individu kalau kita baik. Semua daerah punya kearifan lokal sendiri, adat istiadat kita harus ngerti juga seperti apa,” jelasnya.
Agus menjelaskan salah satu aspek penting adalah keragaman suku di Papua. Baginya, hal ini merupakan hal yang perlu diperhatikan agar pendekatan yang dilakukan dapat diterima dengan baik.
“Karena dia terdiri dari beberapa suku, bagaimana antarsuku ini, kesukaanya apa, misalnya dia lebih suka perang suku atau apa dan sebagainya. Sehingga kita penegakannya lebih soft,” imbuhnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain