Jakarta, Aktual.com — Alasan pemerintah tidak menurunkan harga BBM jenis premium dikarenakan penurunan Means of Plats Siangapore (MOPS) yang belum terlalu signifikan, masih bisa diterima masyarakat. Namun untuk BBM jenis solar jika pemerintah tetap mempertahankan harga lama amat disayangkan, karena harga solar semestinya sudah di bawah harga keekonomian.

Menurut Pengamat Energy Watch, Mamit Setiawan bahwa pemerintah sengaja memberikan beban kepada masyarakat dengan mempertahankan harga solar. Ini dilakukan semata-mata untuk menutupi kerugian Pertamina.

“Sedangkan untuk solar seharusnya bisa turun, dikarenakan harganya sudah di bawah harga ekonomis. Namun ternyata pemerintah masih mau memberikan ruang kepada Pertamina dalam mengembalikan kerugian akibat jual Premium di bawah harga ekonomis,” kata Mamit di Jakarta, Rabu (30/9).

Mamit pun menyayangkan langkah Pemerintah yang membebani rakyat guna menutupi kerugian Pertamina, terutama dengan harga solar yang ditetapkan tidak berubah.

“Sepertinya pemerintah lebih suka memberikan beban ke masyaratkat dengan kondisi sekarang yang ekonomi cendrung melemah jika di bandingkan dengan memberikan kerugian buat Pertamina,” ujar dia.

Padahal, kata Mamit, turunnya harga Solar saat ini dapat menjadi salah satu stimulus untuk membuat perekonomian bergairah. Pasalnya, hal itu diyakini dapat memberi dampak signifikan terhadap daya beli masyarakat.

“Semua angkutan barang menggunakan Solar, angkutan sembako dan angkutan umum. Pasti akan ada dampaknya, gairah perekonomian bisa berjalan lagi,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan untuk tidak merubah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) meski saat ini harga minyak dunia tengah merosot. Pemerintah berdalih bahwa hal ini dilakukan guna mempertahankan harga guna menjaga kestabilan perekonomian dan ketenangan bisnis.

Sebagai informasi, saat ini harga BBM jenis Premium dibanderol dengan harga Rp7400 per liter untuk Jamali dan non Jamali Rp7300. Sementara untuk solar subsidi, dibanderol dengan harga Rp6900 per liternya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan