Jakarta, Aktual.com — Perseroan Terbatas Pertamina mengharapkan pemerintah dapat mengatur peruntukan elpiji (LPG) subsidi 3 kilogram sehingga dapat didistribusikan kepada masyarakat secara tepat sasaran.

“Peruntukan LPG 3 kg betul-betul disubsidikan dengan jelas tentu untuk masyarakat tingkat bawah sehingga tidak semua berhak untuk membeli yang 3 kg,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto usai dalam Peresmian Proyek Infrastruktur Migas, Depot LPG Tanjung Periok, Jakarta, ditulis Rabu (15/7).

Jika tidak ada pengendalian subsidi LPG 3 kilogram, menurut dia, pemerintah dapat mengeluarkan anggaran yang lebih karena pengguna LPG tersebut dapat saja berasal dari kalangan menengah ke atas.

“Dengan demikian, mudah-mudahan kita bisa mengendalikan subsidi yang diperuntukkan untuk 3 kg. Kalau tidak, kan tuntutan di APBN bisa terlampaui,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa penaikan harga elpiji 12 kilogram menjadi masalah karena masyarakat beralih pada elpiji subsidi. Padahal, seharusnya tidak semua kalangan masyarakat yang dapat membeli elpiji subsidi, tetapi hanya mereka dari kalangan bawah.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, dalam inspeksi mendadak yang dipimpin Sekretaris Daerah Ade Syarip Hidayat menegur pemilik restoran yang kedapatan menggunakan elpiji bersubsidi, Jumat (27/3).

Ade, didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mangahit Sinaga menemukan sebanyak 13 tabung gas ukuran 3 kilogram di salah satu restoran, Kecamatan Tanah Sareal.

“Sidak ini fungsi dari pemerintah daerah yang dilakukan Disperindag, harus rutin melakukan evaluasi dalam rangka memastikan hak-hak masyarakat miskin tidak dipakai oleh masyarakat yang berlebih atau untuk mencari keuntungan,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa rumah makan yang menggunakan elpiji bersubsidi jangan dibiarkan dan harus diberikan sanksi tegas.

Artikel ini ditulis oleh: