Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina (Persero) membantah jika bahan bakar minyak (BBM) terbarunya yakni Pertalite 90 disebut-sebut hasil campuran Pertamax 92 dan Premium 88.
Senior Vice President Marketing and Distribution Pertamina, Mohamad Iskandar menjelaskan, blending Pertalite bukan antara Premium dan Pertamax. Inline blending ini bahan bakunya tetap dari 92, namun bukan Pertamax melainkan high octane mogas component (HOMC).
“Semua produk BBM ini kan hasil blending, kalau produksi kilang itu kan selalu RON-nya di HOMC diatas 92. tatkala kita butuh RON 88, tinggal tambahin nafta, nafta itu kan RON-nya di 76, blending jadi 88. Tatkala kita butuh 90 kan kita tinggal naftanya dikecilin,” kata Iskandar di Jakarta, Kamis (6/8).
Menurutnya, hal tersebut merupakan pengaturan yang biasa digunakan di dunia migas Internasional. Pasalnya, apabila kita mengimpor, maka yang diimpor tersebut bukanlah berupa produk BBM jadi yang siap pakai, namun masih berupa HOMC.
“Semua setting di internasional itu rata-rata produk mogas ini di blending, jika ada produk namanya Pertamax, itu karena ada bumbu masaknya. Jadi kalau impor yang namanya 92 itu nama produknya HOMC belum namanya Pertamax, tatkala kita blending jadi tambahin aditif eco save dan macam-macam, kita keluarin jadi brand Pertamax, kita keluarin brand Pertalite,” terangnya.
Ia menambahkan, hal serupa juga dilakukan oleh kompetitor lain seperti Shell yang dengan produk Super 92 dan Vpower 95-nya.
“Nah itu kan bedanya di bumbu masaknya. Nah bumbu masak ini kan rahasia perusahaan, mau ditambahin apa-apa kan rahasia perusahaan. Pertalite komponennya tetap 92, diblending, jadi ketemu 90, bisa 88. Tergantung optimasi,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: