Beijing peka terhadap penyebutan oleh ASEAN terkait pengurukan dan pembangunan sarana militer di Laut China Selatan, yang juga diklaim lima negara Asia Tenggara.

Ketegangan sudah meninggai sejak Juni lalu saat Vietnam membuat geram China dengan melakukan pengeboran minyak dan gas di sebuah ladang lepas pantai yang juga diklaim Beijing. Eksplorasi itu dibatalkan setelah China mengajukan protes diplomatik.

Setelah pertemuan ASEAN, menteri luar negeri China secara terbuka memprotes beberapa negara yang menyuarakan keprihatinan terhadap reklamasi.

Wang mengatakan bahwa China sudah berhenti mereklamasi Kepulauan Spratly sepanjang dua tahun terakhir.

“Pada saat ini, jika Anda bertanya siapa yang melakukan reklamasi, maka jawabannya jelas bukan China. Mungkin pelakunya adalah negara yang bersikeras mengemukakan persoalan ini,” kata dia.

Beberapa gambar satelit menunjukkan bahwa Vietnam telah mereklamasi dua tempat di perairan sengketa dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Selasa, media milik pemerintah China Daily mengutip seorang sumber anonim yang mengatakan bahwa Vietnam berupaya membesar-besarkan masalah reklamasi dalam perundingan komunike–dan pada saat bersamaan media itu menuding Vietnam telah mempercepat reklamasi di Laut China Selatan.

“Yang dilakukan Vietnam seperti ‘maling teriak maling’,” kata surat kabar tersebut.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby