Effendi mengaku harus membeberkan hal tersebut lantaran dia prihatin dan merasa bertanggung jawab kepada rakyat atas ketidakpuasaan dari bobroknya para penyelenggaran negara.
Dalam kesempatan itu dia mengaku rindu terhadap sosok seperti mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli yang berani bersikap tegas dan mengepret siapa saja oknum-oknum yang ingin menggerogoti duit rakyat.
“Sayangnya, mas-nya Adhie (Massardi) udah buru-buru keluar sih, Kalo masih di dalem kan bisa melawan itu dan merombak oknum-oknum yang bermental seperti itu,” katanya sambil melihat Adhie Massardi yang juga hadir dalam diskusi ini.
Sebagai informasi, pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Oktober 2018, akan dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara. Acara ini diprediksi akan dihadiri oleh 15.000 orang lantaran juga akan didatagi oleh para bankir hingga CEO perusahaan-perusahaan multinasional.
Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran hingga Rp 1 triliun untuk gelaran ini.
“Saya inginnya Bank Indonesia (biayai) 30 persennya. Mungkin Komisi XI bisa ikut menegosiasikan,” ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI, di Gedung DPR, Jakarta, 14 Juni 2017 lalu.
Pemerintah sendiri mengklaim bahwa acara ini akan membawa keuntungan bagi negara karena selain menyumbang devisa, juga akan menjadi promosi bagi bisnis dan pariwisata Indonesia.
Untuk mempersiapkan acara ini, pemerintah telah memperbaiki infrastruktur di Bali, mulai dari bandara, jalan raya hingga jembatan.
(Reporter: Teuku Wildan)
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Eka
















