Sementara itu, Turki tidak memberi jaminan untuk membebaskan pastur injili Amerika Andrew Brunson yang dipenjarakan sejak tahun lalu karena di duga memiliki hubungan dengan jaringan Gulen.
Di dalam pernyataannya setelah pertemuan tersebut, Pence menyampaikan kembali “keprihatinannya yang mendalam sehubungan dengan penangkapan warga negara Amerika, staf lokal Turki, wartawan, dan anggota masyarakat sipil berdasarkan hukum keadaan darurat”. Namun ia menekankan “kemitraan strategis antara Washinton dan Amerika”.
Yildirim menegaskan pembahasannya dengan Pence sebagai “sangat produktif”. Gedung Putih menyatakan Pence dan Yildirim berharap bisa “menegaskan babak baru” dalam hubungan AS-Turki. Namun, tidak jelas apa yang dimaksud dengan “menegaskan babak baru” dalam konteks masalah yang sesungguhnya.
“Masalah penting yang muncul dari pertemuan ini ialah komunikasi antara pemimpin kedua negara bisa meningkat dalam beberapa hari ke depan dan ini akan mencegah makin buruknya keadaan,” kata Demirtas.
Juga tak ada keputusan mengenai pemulihan penuh pemrosesan visa. Ankara dan Washington beberapa hari sebelum kunjungan Yildirim meredakan pembatasan visa oleh kedua pihak, yang mulai dilakukan pada awal Oktober, setelah penangkapan seorang pekerja Turki di Konsulat Amerika di Istanbul dengan tuduhan melakukan kegiatan mata-mata dan memiliki hubungan dengan pelaku kudeta.
















