Apalagi, negara mitra seperti China, perekonomiannya masih alami pola penyeimbangan kembali atau rebalancing. Kondisi itu, disebutnya, akan terus dipantau pemerintah.
Pasalnya, kondisi negara mitra tersebut akan terkait dengan laju ekspor yang bakal terganggu. Padahal sejauh ini sedang melaju positif. Peemrintah pun ingin menjaga momentum pulihnya investasi serta kinerja positif ekspor Indonesia terutama di triwulan III-2017.
“Ini fenomena positif dan signifikan dibandingkan rekam jejak kuartal sebelumnya dalam tiga tahun terakhir. Denyut investasi mulai muncul, dan ini momentum yang perlu dijaga. Fokus pemerimtah memperbaiki iklim investasi,” klaim dia.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2017 mencapai 5,06 persen, yang antara lain didukung oleh pertumbuhan ekspor sebesar 17,27 persen serta pembentukan modal tetap bruto atau invetasi sebesar 7,11 persen.
Menkeu juga memperkirakan kondisi iklim di tahun depan masih akan menjadi hambatan. Sehingga akan berdampak pada kondisi komoditas.
“Kami melihat terjadinya perubahan iklim nanti akan turut memengaruhi pola keamanan pangan, keamanan energi, dan keamanan air,” tutur Sri Mulyani.
Laporan: Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid