Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengurangi target proyek pembangkit 35.000 Megawatt (MW), hanya saja pelaksanaannya akan disesuaikan dengan pertumbuhan konsumsi yang ada.
Diperkirakan separuh dari Proyek 35.000 MW akan diselesaikan pada tahun 2025 karena menyesuaikan kebutuhan listrik masyarakat.
“Proyek listrik 35.000 MW didesain dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 7%, tapi global ekonomi, kan masih seperti sekarang yang tidak terlalu menggembirakan. Walaupun dari forecasting World Bank kemarin ekonomi dunia tahun ini akan bisa tumbuh 3,6% dan tahun depan mungkin 3,7%, momentum ini harus kita pelihara supaya kita bisa lebih maju lagi,” ujar Luhut dalam acara diskusi 3 tahun pemerintahan Jokowi – JK di Kantor Kepala Staf Presiden (KSP), dikutip pada Wab Kementerian ESDM, Kamis (19/10).
Luhut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus melaju positif di tahun-tahun mendatang jika pemerintah mampu menjaga stabilitas nasional.
“Dengan kehati-hatian langkah yang dilakukan pemerintah maka ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh. Pertumbuhan listrik kita itukan selalu 1% sampai 2% diatas pertumbuhan ekonomi, ‘nah jika pertumbuhan ekonomi kita sekarang ini sekitar 5%, katakanlah 5,3%, maka pertumbuhan listrik kita kira-kira sekitar 6% – 7%. Sekarang terpasang kira-kira 60.000 MW. Jadi listrik bisnis itu menjadi sangat penting bagi Indonesia, tapi memang PLN juga jadi harus dibuat juga lebih efisien,” tegas Luhut.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid