Alat berat dioperasikan untuk mengeruk sampah dan limbah di aliran Sungai Citepus yang bermuara di Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/3). Berdasarkan data Pemerintah Jawa Barat, setiap tahun diperkirakan sekitar 8.000 ton sampah mengotori Sungai Citarum dan daerah alirannya seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Citepus di Kota Bandung. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/kye/16

Bekasi, Aktual.com – Sejumlah perwira Kepolisian Resort Metro Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meninjau Sungai Citarum di wilayah Kecamatan Kedungwaringin akhir pekan kemarin, setelah mendapat perintah atau instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kapolres Metro Kabupaten Bekasi Komisaris Besar Candra Sukma Kumara mengatakan, peninjauan Sungai Citarum kali ini dalam rangka mendukung program pemerintah pusat yakni pembersihan bantaran Sungai Citarum.

“Kami cek apakah ada pembuangan limbah, MCK pinggir kali, dan rumah yang dibangun di bantaran kali,” katanya di Cikarang, Senin (28/5).

Berdasarkan informasi Kapolri Tito Karnavian meminta anggotanya melihat langsung kondisi terkini Sungai Citarum, menyusul adanya pemberitaan media pada 28 April lalu yang menyebut Citarum sebagai sungai paling kotor dan terkena polusi di dunia.

“Setiap hari, tidak kurang dari 20.000 ton limbah dan 340.000 ton air limbah, kebanyakan dari 2.000 pabrik tekstil dibuang secara langsung ke aliran air Sungai Citarum yang dulu bersih dan jernih. Tak dapat dibayangkan sebagian besar ikan hilang di sungai ketiga terbesar di Jawa itu,” seperti dikutip dari The Diplomat.