Jakarta, Aktual.com – Syirkah Inan Murabathah Nahdlatut Tujjar merupakan gagasan besar KH Wahab Chasbullah dibidang perekonomian masyarakat. Gagasan yang dibangun sebeluym berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) itu perlu digelorakan kembali melalui gerakan ekomomi Islam Nusantara.
Kebangkitan ekonomi sebagaimana gagasan tersebut, melibatkan kalangan santri sebagai pedagang hingga betul-betul berjiwa mandiri dalam bidang ekonomi dan tidak bergantung pada orang lain.
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj saat mendeklarasikan Gerakan Ekonomi Islam Nusantara. Deklarasi digelar di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, yakni bersamaan dengan peringatan Hail KH Wahab Chasbullah ke-45, Sabtu (1/8) malam.
Deklarasi dihadiri Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU yang juga Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Melalui acara tersebut, ke depan diharapkan menjadi titik awal kebangkitan kemandirian ekonomi kaum Nahdliyin.
“Semangat Nahdlatut Tujjar yang dibangun Mbah Wahab sebelum berdirinya NU, perlu digelorakan kembali melalui gerakan Ekonomi Islam Nusantara ini,” tutur Kiai Said dalam keterangannya kepada wartawan.
“PBNU akan memberikan advokasi terhadap warga NU yang miskin. Dengan gerakan ini, kita akan lakukan pemberdayaan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraannya,” sambungnya,
Disampaikan, selama ini banyak warga NU yang belum tersentuh oleh berbagai kebijakan pemerintah. Kalangan pesantren misalnya, hingga kini pemerintah belum mengalokasikan anggaran bagi pendidikan pesantren. Padahal sumbangsih pesantren terhadap bangsa Indonesia sangat luar biasa.
“Pesantren tidak ada alokasi dari APBN. Apa dosanya coba, sama-sama lembaga pendidikan. Santri tidak dapat raskin. Santri naik bis kota, Damri, KA tidak dapat diskon. Tapi kalau pelajar di diskon. Dosanya apa sih santri itu ko sampai didiskreditkan dengan siswa sekolah resmi,” jelas Kiai Said.
Koordinator Gerakan Ekonomi Islam Nusantara, Arif Marbun, menambahakan, pihaknya akan menginventarisir seluruh pengusaha-pengusaha dari kalangan nahdliyin sebagai tindak lanjut deklarasi Gerakan Ekonomi Islam Nusantara.
“Kita akan bangun jejaring pedagang NU diseluruh nusantara, karena saya melihat potensi pengusaha NU sangat luar biasa. Sehingga satu sama lain pedagang bisa saling terkoneksi,” katanya.
Pihaknya juga akan menjalin kemitraan dengan pihak bank untuk memberikan modal untuk UKM-UKM dari jamaah NU. Sebab masalah utama yang dihadapi pedagang NU selama ini adalah modal. (Soemitro)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid