Jakarta, Aktual.co — Satu pesawat angkut militer Airbus A400M jatuh di luar Seveille pada Sabtu (9/5), menewaskan empat awak, sehingga Inggris dan Jerman segera melarang terbang pesawat angkut kargo dan tentara Eropa sejenis.

Pesawat itu dijadwalkan dikirim ke Turki, negara pembeli anggota NATO, dan sedang dalam pengujian saat jatuh di suatu lapangan sekitar 1,6 kilometer sebelah utara bandar udara San Pablo, Seville. Inilah kali pertama pesawat jenis A400M jatuh.

Airbus menyatakan empat karyawan asal Spanyol telah meninggal dan dua awak yang selamat mengalami luka-luka serius dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Seorang juru bicara Airbus menolak untuk memberi komentar mengenai sebab-sebab kecelakaan. Airbus menyatakan pihaknya telah mengirim satu tim untuk menyelidiki.

Surat kabar El Pais melaporkan awak pesawat mendeteksi kerusakan dan meminta izin untuk mendarat, tetapi kemudian menabrak satu menara listrik ketika berusaha melakukan pendaratan darurat.

Inggris dan Jerman mengaku mereka menangguhkan penerbangan A400M guna menunggu informasi lebih lanjut mengenai sebab jatuhnya pesawat tersebut.  Api membakar pesawat itu dan kepulan asap hitam membubung dari tempat jatuhnya pesawat.

Perdana Menteri Mariano Rajoy, yang berbicara kepada wartawan dekat tempat kejadian, meminta penjelasan dari Airbus mengenai alasan-alasan atas jatuhnya pesawat itu. “Insiden seperti ini bukan hal baik bagi industri kita … Hal ini masih harus diselidiki apa murni kecelakaan atau akibat satu kesalahan yang dibuat,” katanya.

Dia juga menambahkan bahwa menteri pertahanan Spanyol akan bertemu rekan sejawatnya dari Jerman dan Prancis pada Ahad guna membahas insiden tersebut.

A400M Atlas dikembangkan untuk Spanyol dan enam negara lain anggota NATO: Belgia, Inggris, Prancis, Jerman, Luxembourg dan Turki dengan biaya 20 miliar euro (22 miliar USD). Ini nilai kontrak senjata tunggal terbesar di Eropa. Pesawat jenis itu memasuki layanan pada 2013 setelah penundaan lebih tiga tahun, demikian Reuters.

Artikel ini ditulis oleh: