Ilustrasi Pesawat Turki
Ilustrasi Pesawat Turki

Jakarta, Aktual.com – Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menggunakan pangkalan militer di Singapura, Filipina, dan Malaysia, untuk mengoperasikan pesawat pengawas maritim P-8 Poseidon (pesawat mata-mata), di atas Laut Cina Selatan.

Demikian menurut keterangan analis militer, seperti dilansir Reuters, Selasa (20/10).

Cina kabarnya telah meningkatkan latihan militer tahun ini, sementara AS telah meningkatkan tempo operasi navigasi, penyebaran kapal selam, dan penerbangan pengawasan.

P-8 Poseidon memiliki kelengkapan radar canggih, kamera definisi tinggi, dan sensor akustik.

BACA JUGA: Penyebab Pesawat Mata-mata AS Ditolak Masuk Indonesia

Pesawat tersebut telah berhasil memetakan pulau, permukaan, dan alam bawah laut di Laut China Selatan, setidaknya selama 6 (enam) tahun belakangan.

Saat membawa sonobuoy dan rudal, pesawat P-8 Poseidon dapat mendeteksi dan menyerang kapal dan kapal selam dari jarak jauh.

Poseidon juga memiliki sistem komunikasi yang memungkinkannya untuk mengendalikan pesawat tak berawak.

Dengan kecanggihan Poseidon, pada 2014, AS dengan berani menuding bahwa jet tempur Cina datang dalam jarak 20 kaki dan mengeksekusi barrel roll di atas P-8 yang berpatroli di Laut Cina Selatan.

Saat itu, Cina menggambarkan tuduhan AS sebagai sesuatu yang “tidak berdasar”.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i