Baku, Aktual.com – Setelah lima hari jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines (AZAL) dengan nomor penerbangan J2-8243 pada Rabu (25/12) lalu. Akhirnya Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev angkat suara yang secara terang-terangan menyebutkan pesawat jatuh akibat tertembak sistem pertahanan udara Rusia.
Dilansir dari Al Jazeera, disampaikan Aliyev pada Minggu (29/12) lalu, saat kejadian pesawat AZAL tersebut sedang terbang di atas Rusia pada Rabu siang (25/12) namun mengalami kerusakan mesin akibat terkena tembakan dari darat hingga akhirnya jatuh. Ia menambahkan, sistem gangguan elektronik di wilayah Rusia membuat pesawat menjadi tidak terkendali.
Saat itu, pesawat sedang dalam perjalanan dari ibukota Azerbaijan Baku ke Kota Grozny Rusia. Namun, arah terbang pesawat melenceng ratusan mil ke arah timur melintasi Laut Kaspia. Pesawat itu kemudian jatuh di dekat Kota Aktau Kazakhstan, akibatnya 38 orang meninggal dunia dan 29 orang lainnya selamat.
”Pada saat yang sama, akibat tembakan dari darat, ekor pesawat juga rusak parah. Fakta bahwa badan pesawat penuh dengan lubang (peluru) menunjukkan bahwa teori yang mengatakan pesawat menabrak kawanan burung sangat tidak masuk akal,” kata Aliyev menyindir pihak Rusia.
Ia juga menyindir sebuah badan resmi Rusia yang menyebutkan kalau jatuhnya pesawat karena ledakan tabung gas di dalam pesawat. ”Ini jelas menunjukkan bahwa pihak Rusia ingin menutupi masalah ini, yang tentu saja tidak pantas dilakukan oleh siapa pun,” kata Aliyev lagi.
Meski begitu, Aliyev memastikan kalau kejadian itu dilakukan tanpa sengaja. Namun, ia tetap mengkritik otoritas Rusia karena tidak bertanggung jawab atas insiden tersebut, dan meminta Rusia untuk mengakui kesalahannya.
”Diharapkan (Rusia) mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada Azerbaijan yang dianggap negara sahabat, dan menginformasikan hal ini kepada publik. Semua ini merupakan tindakan dan langkah yang seharusnya diambil. Pihak yang bertanggung jawab harus dihukum, dituntut secara pidana, dan kompensasi harus dibayarkan kepada Azerbaijan serta penumpang dan awak kapal yang terluka,” tuturnya.
Sehari sebelumnya, pihak kepresidenan Vladimir Putin walaupun sudah menyampaikan permohonan maaf dan rasa belasungkawa, namun tidak sepatah katapun dari pihak Putin yang mengakui kalau pesawat AZAL jatuh akibat terkena tembakan dari Rusia.
”(Presiden) Vladimir Putin meminta maaf soal insiden tragis di wilayah udara Rusia dan menyampaikan belasungkawa pada keluarga korban dan mengharapkan mereka yang terluka bisa pulih dengan cepat,” demikian pernyataan tertulis dari Istana Kremlin pada, Sabtu (28/12).
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain