Harga karet yang beredar di Batanghari saat ini merupakan presentasi dari harga karet di Singapura, di tingkat petani harga karet tersebut 50 sampai 60 persen dari harga karet luar negri, kata Suparno.

Presentasi harga karet tersebut ditetapkan oleh pengepul-pengepul di daerah itu, baik yang berada di pasar lelang karet maupun di luar pasar lelang karet. Ditetapkan sistem presentasi karena di daerah itu tidak ada alat untuk menguji kualitas getah karet.

Sementara itu, tidak meratanya pasar lelang karet di daerah itu menyebabkan harga getah karet di setiap wilayah berbeda. Di daerah itu hanya terdapat tiga pasar lelang karet yang masih aktif sehingga hanya petani yang berada di sekitar kawasan pasar lelang karet yang menjual hasil perkebunannya ke pasar lelang karet.

Sementara petani yang jauh dari lokasi pasar lelang karet harus menjual hasil perkebunanya kepada pengepul-pengepul yang setiap minggunya mendatangi petani. Atau petani yang mendatangi pengepul untuk menjual hasil perkebunannya.

“Tiga pasar lelang karet yang masih aktif tersebut yakni pasar lelang karet di Desa Penerokan, di Desa Ladang Peris dan di Desa Pelayangan,” kata Suparno.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid