Edhy mengaku tak habis pikir melihat para ibu-ibu rela menyemen kakinya selama berhari-hari. “Ini artinya apa yang mereka lakukan demi keturunan anak cucu mereka dan kelestarian alam. Mereka tidak ingin sumber mata air di kawasan Rembang, Blora, Pati dan Grobokan selama ini menjadi tercemar dan ternoda karena pendirian pabrik semen,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Karenanya, sekali lagi Edhy menegaskan bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus segera bersikap agar aksi para petani dapat segera berakhir. “Serta keberpihakan terhadap wong cilik dan petani menjadi nyata, bukan sekadar kata-kata,” tandasnya.

(Reporter: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka