Jakarta, Aktual.co — Pidato pertama Presiden terpilih Joko Widodo yang disampaikan di hadapan Sidang Paripurna MPR, hanyalah sebuah pidato yang tanpa makna. Tidak ada penekanan secara khusus, karena yang disampaikan bersifat umum.
“Seharusnya dalam pidato perdana, Jokowi mampu memberikan harapan besar kepada masyarakat, bahwa di bawah kepemimpinannya akan ada perubahan yang signifikan dari pemerintah sebelumnya,” tegas pengamat politik Rusmin Effendy menjawab wartawan menanggapi pidato Jokowi di Jakarta, Senin (20/10).
Harusnya Jokowi bisa meniru Presiden AS Barack Hussein Obama yang berpidato untuk membawa perubahan bagi rakyat Amerika melalui American Dream. Saat itu, Obama mampu meyakinkan rakyat Amerika memiliki seorang pemimpin perubahan yang mampu menyatukan semua golongan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.
Menurut Rusmin, dalam pidato singkat sekitar 7 menit yang disampaikan, terkesan Jokowi tidak mempersiapkan naskah pidatonya dengan baik. Apa yang disampaikan bersifat umum dan standar, tidak menyentuh subtansi persoalan yang mendasar. Padahal, pidato perdana itu sangat menentukan sekali kualitas apa yang akan dikerjakan lima tahun kedepan.
“Secara umum, pidato itu lebih banyak bersifat mengimbau dan mengajak seluruh elemen dan komponen masyarakat untuk bekerja dan bekerja seperti petani, nelayan, pedagang pasar, pedagang asongan dan sebagainya. Bagi rakyat kecil, tanpa disuruh pun mereka harus bekerja keras untuk menafkahi hidupnya. Persoalannya, sejauhmana pemerintahan baru dibawah kepemimpinan Jokowi-JK nanti mampu memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada rakyat kecil, apalagi kalau sampai BBM naik,” tegas dia.

Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda? mendapatkan bantuan
Disclaimer
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.