“Di Majenang sudah setahun dan seharusnya selesai Lebaran ini. Ia melakukan semacam pengabdian setelah empat tahun mondok di Pondok Darul Arqom Pagersari, Patean, Kendal. Saya kaget dan tidak menduga sama sekali dan tidak yakin kalau Dita ikut yang seperti itu. Harapan saya dia bisa pulang dan berkumpul kembali bersama keluarga,” katanya.
Menurut dia, Dita yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara selama ini dikenal sebagai pribadi biasa seperti layaknya anak desa dan tidak pernah menunjukkan gelagat aneh.
Selepas lulus dari SD Jambon, ia kemudian melanjutkan pendidikan di sebuah SMP di Malebo Kandangan, lalu berlanjut menuntut ilmu di sebuah pondok pesantren di Patean, Kabupaten Kendal.
“Terakhir pulang sebulan lalu dan kontak dengan anak saya itu lima hari lalu. Dia cuma SMS mengabarkan ingin pulang ke rumah, padahal mestinya kalau pulang nanti secara resmi dari pondoknya. Saya berharap dia bisa pulang dengan selamat dan tidak seperti yang dikabarkan,” katanya.
Ant
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara