Jakarta, Aktual.co —Menyusul peristiwa tawuran yang menewaskan satu siswa, sebanyak 20 siswa SMA Negeri 109 yang terlibat dengan SMA Negeri 60 Jakarta dikeluarkan dari sekolah.   Plt Kepala SMA Negeri 109 Jakarta, Sugiono mengatakan keputusan diambil dalam rapat pleno yang digelar Kamis (13/11) kemarin.
“Diputuskan 20 orang siswa kita dikeluarkan atau dikembalikan ke orangtua,” ujarnya, Jumat (14/11).
Ke-20 siswa  itu dianggap melakukan pelanggaran melewati batas sehingga diambil tindakan tegas dikeluarkan. Ditambah lagi sebelumnya beberapa di antaranya memang sudah melakukan pelanggaran lain. “Jadi kalau ditambah dengan kasus kemarin menurut aturan harus begitu.”
Kata dia, kedua siswa itu bukan dari satu angkatan. Delapan orang kelas XI, 10 orang kelas XII, dan dua orang kelas X. 
Sugiono sendiri mengaku awalnya tidak tahu penyebab tewasnya Andi Audi Pratama (16) siswa SMAN 109 kelas XI. Awalnya dikira dia meninggal akibat kecelakaan. 
“Tapi setelah ditelurusi, ternyata meninggal akibat aksi yang tidak wajar,” ujarnya.
Dia pun berharap kasus ini bisa diselesaikan oleh kepolisian. 
Saat ini beberapa siswa sudah diperiksa pihak kepolisian dari Polsek Pasar Minggu. Ada yang diperiksa di sekolah dan di Polsek. 
Andi Audi Pratama (16) siswa kelas XI SMA Negeri 109 Jakarta diketahui tewas di RS JMC, Jakarta Selatan pada Sabtu (8/11) usai dikeroyok belasan siswa SMA Negeri 60 Jakarta di sisi Jalan Raya Warung Buncit, tepatnya simpang Pejaten Village, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (7/11) malam lalu.
Hari ini pihak kepolisian dan tim dokter dari RS Polri Sukamto membongkar kembali makam korban di TPU Jeruk Purut untuk kepentingan otopsi dan penyelidikan lebih lanjut. Hingga kini, sudah ada 12 orang saksi yang diperiksa polisi terkait kasus tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: