“Itu pertarungan hidup mati, soal gengsi dan harga diri. Gubernur melawan ex wakil gubernur yang sudah menemani dan loyal lima tahun, malah dilawan,” ujarnya kepada media sesaat setelah acara pleno terbuka KPUD Sumsel di Palembang.
Surya Buana menunjukan bukti pertarungan sengit kedua paslon itu bisa dilihat dari ramainya iklan mereka di media cetak, media online maupun media luar ruang. Dimana-mana yang terpampang adalah pasangan Dodi-Giri dan Ishak-Yudha.
“Pertarungan keduanya memang habis-habisan dan sangat mungkin Ishak-Yudha menyalip Dodi-Giri. Target utama IM, kalau saya lihat adalah mengalahkan Dodi, kesan ini tak bisa diabaikan,” ungkapnya.
Surya Buana menambahkan, yang diuntungkan dari pertarungan kedua paslon itu pastilah pasangan Deru-Mawardi dan Aswari-Irwansyah. Mereka tak punya beban pemerintahan provinsi di masa lalu.
Sebagai penantang, sudah pasti kritik mereka terhadap pemerintahan yang dipimpim Alex-Mekki akan menggema. Dari sisi ini ada positifnya, kampanye jadi dialektis dan dialogis. Tesa dilawan anti-tesa, begitu seterusnya. Dari pengamatannya, Surya Buana menilai pasangan Deru-Mawardi lebih bunyi kritiknya daripada Aswari-Irwansyah.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara