Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi XI DPR, Achmadi Noor Supit menyebut, jika dilihat dari nama-nama debitur yang mendapat kucuran dari dana pinjaman China itu hanya untuk perusahaan tertentu yang pemiliknya itu-itu saja.

“Jika kami lihat nama-nama debitur yang saya baca justru pemiliknya itu ya orang itu-itu juga. Ini jadi aneh,” tandas dia saat raker dengan tiga bank BUMN di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/3).

Menurut dia, jangan sampai ada kesan mereka para debitur itu justru dengan mudah mendapat pinjaman dalam jumlah besar. Apalagi jumlah debitur tiga bank itu tidak terlalu banyak, sehingga memang rata-rata satu debitur mendapat jumlah yang besar.

“Ini yang menjadi pertanyaan besar. Jangan-jangan memang hal ini semua diurus oleh pihak tertentu. Bahkan tiga bank itu pun mengurus pinjaman tersebut bisa jadi diurus pihak lain itu,” tuding Achmadi.

Dengan begitu, kata dia, tiga bank itu hanya mendapat kucuran saja dari China Development Bank (CDB) sebanyak masing-masing US$ 1 miliar.

“Saya rasa, jangan sampai pinjaman ini bukan by design oleh pihak tertentu, sehingga lagi-lagi hanya untuk nasabah besar,” kata politisi Fraksi Golkar ini.

Hal yang sama disebutkan anggota Komisi XI, Kardaya Warnika. Menurutnya, ternyata banyak debitur yang menerima dana itu tidak murni bergerak di sektor infrastruktur seperti tujuan dari pinjaman ini.

“Saya lihat ada perusahaan yang bergerak di sektor pulp and paper. Ini kan bukan perusahaan infrastruktur. Apalagi pinjaman itu cepat diserap dan tetap tidak lazim,” tegas anggota Fraksi Gerindra inin

Hal yang sama disebutkan anggota dari Komisi XI lainnya, Sarmudji. Anggota dari Fraksi Golkar ini menyorot banyaknya debitur dari perusahaan sektor manufaktur yang menerima punjaman ini. Bahkan untuk sektor infrstruktur yang menerima salah satunya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“Krakatau Steel (KS) ini mendapat pinjaman US$ 110 juta. Padahal kinerja KS ini tidak baik-baik amat dan sedang rugi. Kalau mereka mendapat pinjaman besar dan tidak sangggup membayar itu bagaimana,” katanya.

Untuk itu, dia mewanti-wanti ketiga bank harus lebih selektif lagi dalam memberikan kucuran pinjamannya itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka