Petugas memeriksa Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang berada di area pintu Tol Bakauheuni Selatan, Lampung, Minggu (21/1). PT Len Industri (Persero) bersinergi dengan BUMN Konstruksi dan PT Hutama Karya (Persero) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 46 kWp system on grid di Lokasi Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni – Terbanggi Besar untuk memasok listrik untuk gerbang tol dan kantor operasional pengelola jalan tol serta penghematan dan pemanfaatan energi ramah lingkungan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama/18

Jakarta, Aktual.com – Toshiba menandatangani nota kesepahaman dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam upaya membangun sistem energi tanpa CO2 yang berbasis hidrogen untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil Indonesia.

“Kesepahaman itu utamanya untuk percepatan implementasi sistem pasokan energi berbasis hidrogen mandiri, H2One™, di Indonesia,” kata Toshiba, Ahad (13/10).

Seremoni penandatanganan diadakan di Forum Energi Indonesia-Jepang ke-6, sebuah acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI).

Berdasarkan MoU ini, Toshiba ESS dan PLN akan mengevaluasi teknologi dan kebijakan yang diperlukan untuk implementasi lebih jauh dari sistem komersial H2One ™ di kepulauan Indonesia pada tahun 2023.

H2One™ adalah sistem terintegrasi yang menggunakan sumber energi terbarukan dalam mengelektrolisis hidrogen dari air, menyimpan dan menggunakan hidrogen dalam sel bahan bakar untuk tersedianya pengiriman listrik bebas CO2 yang stabil, ramah lingkungan dan air panas.

Salah satu aplikasi H2One™ adalah “solusi luar-jaringan (off-grid),” yang dapat membantu mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan.

Artikel ini ditulis oleh: