Sesuai Rencana Bisnis Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), Indonesia akan meningkatkan rasio kapasitas fasilitas energi terbarukan negara ini dari 12,52 persen pada 2017 menjadi 23 persen pada 2025.

Terlebih lagi, di Indonesia, banyak masyarakat tinggal di pulau-pulau terpencil, sehingga diperlukan sumber daya listrik yang stabil dan ekonomis di setiap pulau.

Kesepakatan dengan PLN itu juga merupakan tindak lanjut dari MoU Toshiba ESS dan BPPT untuk survei bagi percepatan implementasi H2One™ pada Agustus 2018 dan telah dilakukan survei bersama.

Di sisi lain, Toshiba ESS memvalidasi kemampuan adaptasi H2One™ di Indonesia dalam penawaran umum bisnis oleh METI.

Pengembangan dan survei dari proyek H2One™ yang diadopsi, suatu sistem pasokan energi berbasis hidrogen otonom, dipercayakan oleh Toshiba ESS pada September 2018.

Toshiba ESS kemudian mengidentifikasi area-area di mana H2One™ dapat diimplementasikan pada Februari 2019 dan sekarang sedang bekerja untuk implementasi dari sistem yang akan didemonstrasikan.

Artikel ini ditulis oleh: