Jakarta, Aktual.com — Polda Kalimantan Barat memastikan ada tiga pimpinan perusahaan bakal menjadi tersangka dalam kasus pembakaran lahan dan hutan, karena terindikasi membersihkan lahan dengan cara bakar.

“Ketiga pimpinan perusahaan itu, sudah kami kstatusnya dari penyelidikan ke penyidikan, sehingga statusnya sudah calon tersangka,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar (Pol) Agus Nugroho di Pontianak, Rabu (23/9).

Tiga pimpinan perusahaan yang diperiksa tersebut, dua di Kabupaten Ketapang, yaitu PT KAL yang berlokasi di Dusun Kuala Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara, kemudian PT SKM berlokasi di Desa Tanjung Pasar dan Desa Suka Maju Kecamatan Muara Pawan. Sedangkan satu perusahaan yakni PT RJP berlokasi di Dusun Teluk Binjai, Desa Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

“Satu perusahaan lagi di Kabupaten Ketapang masih dalam penyelidikan, karena pihak perusahaan itu terlebih dahulu membuat alibi dengan melaporkan tindakan pembakaran yang dilakukan masyarakat, yang ada di sekitar konsesi perkebunan sawit. Areal sawit yang terbakar sudah produktif, dan mereka sudah berupaya melakukan pemadaman, tetapi api tidak bisa dikendalikan,” ujar dia.

Menurut Agus dalam menangani kasus korporasi, penyidik harus berhati-hati. Teknis yang dilakukan penyidik adalah mengumpulkan keterangan ahli dari dinas perkebunan dan dinas kehutanan, mengumpulkan barang bukti di lapangan, baik dari masyarakat hingga ke karyawan perusahaan.

Sebelumnya, Kepala Satuan Tugas Anti Kebakaran Hutan dan Lahan, Polda Kalbar, Komisaris Besar (Pol) Suhadi SW menyatakan, hingga saat ini pihaknya sedang menangani 19 kasus dugaan pembakaran lahan hutan dan lahan (Karhutla) baik oleh perseorangan maupun korporasi.

Dia menjelaskan, ada sebanyak 19 kasus Karhutla dengan 15 tersangka dan khusus untuk tujuh kasus pembakaran lahan oleh korporasi, masih didalami oleh tim penyidik yang dipimpin oleh Direktur Reserse Tindak Pidana Khusus, Komisaris Besar (Pol) Agus Nugroho.

Hingga saat ini, kabut asap tebal masih menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya, meskipun sempat berkurang karena sempat diguyur hujan, tetapi kini kabut asap masih saja tebal di Pontianak dan sekitarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu