Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Benggala Barat, India, berhasil menangkap delapan pelaku pemerkosaan dan penyerangan di sekolah Convent of Jesus and Mary, di Ranaghat, Sabtu (14/3) pagi waktu setempat. Penangkapan tersebut sukses dilakukan setelah polisi menelusuri rekaman CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.
Melalui gambar yang tersebar, Polisi setempat sempat menawarkan imbalan sebesar 100 ribu Rupee (atau setara dengan Rp 20,992 juta) bagi masyarakat yang mampu memberikan informasi valid keberadaan tersangka. Upah tersebut diduga sangat membantu Kepolisian.
Dari rekaman CCTV, polisi berhasil mengidentifikasi empat dari enam tersangka pelaku pemerkosaan. Sedangkan, informasi empat orang lainnya didapat setelah menyelidiki, para tersangka yang sudah diketahui identitasnya.
Menurut penuturan Uskup Agung Calcutta, Thomas d’Souza, dalam aksi ‘biadab’ itu telah menelan lima korban. Thomas menyebut, sebelum memerkosa seorang biarawati, para pelaku lebih dulu melakukan pengrusakan. Mereka juga mencuri sejumlah uang dari Biara tersebut.
“Selain Biarawati 74 tahun diperkosa, saat itu juga ada tiga wanita. Satu dianiaya, dua orang lagi dan satu penjaga diikat ke kursi,” ujarnya, demikian lapor BBC, Senin (16/3).
Menanggapi peristiwa tersebut, Kepala Pemerintahan Benggala Barat bejanji akan bergerak cepat dan menindak tegas ke delapan pelaku tersebut. Untuk penyidikan lebih lanjut, pemerintah setempat telah meyerahkan kasus ini ke Kepolisian Federal India.
Sekedar informasi selain Taj Mahal, India juga dikenal sebagai negara yang rawan akan pemerkosaan. Kasus yang paling menyulut kemarahan publik ketika seorang Mahasiswa berusia 23 tahun diperkosa dan dibunuh oleh sekelompok orang di New Delhi pada 2012 silam.
Artikel ini ditulis oleh:













