Undercover Israeli security personnel (R) and Israeli soldiers detain a wounded Palestinian protester during clashes near the Jewish settlement of Bet El, near the West Bank city of Ramallah, October 7, 2015. Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu has cancelled a trip to Germany planned for Thursday, German government sources told Reuters, as tensions rise between Palestinians and Israelis after about 10 days of violence. REUTERS/Mohamad Torokman TPX IMAGES OF THE DAY *** Local Caption *** Aparat keamanan Israel yang menyamar (kanan) dan tentara Israel menahan seorang pengunjuk rasa Palestina yang terluka dalam bentrokan di pemukiman Yahudi Bet El, dekat kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu (7/10). Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membatalkan kunjungannya ke Jerman yang dijadwalkan hari ini, menurut sumber dari pemerintah Jerman kepada Reuters, saat ketegangan meningkat antara warga Palestina dengan Israel setelah kekerasan terjadi selama 10 hari. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman/djo/15

Yerusalem, Aktual.com – Seorang pria keturunan Arab ditembak mati setelah berupaya menusuk polisi di pintu masuk kawasan Kota Tua Yerusalem pada Senin (12/10). Rompi anti-peluru membuat sang polisi tidak terluka, sementara pelaku penusukan itu ditembak polisi lain.

Dikutip dari AFP, Senin, kepolisian mengenali pelaku sebagai keturunan Arab tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang kewarganegaraaannya, Palestina atau Israel. Peristiwa itu terjadi di Gerbang Lions, Kota Tua.

Sejak 3 Oktober, lebih dari selusin penusukan dengan sasaran pemeluk Yahudi terjadi. Dua warga Israel terbunuh di kawasan Kota Tua, Yerusalem, sehingga pemerintah setempat mengetatkan keamanan.

Selain itu, satu serangan balasan terjadi di kota Dimona saat pemuda Yahudi berusia 17 tahun melukai dua warga Palestina dan dua warga Israel keturunan Arab pada Jumat lalu.

Kerusuhan juga muncul di wilayah rampasan Yerusalem timur dan Tepi Barat. Gelombang kekerasan itu kemudian memunculkan kekhawatiran akan adanya perlawanan penuh dari pihak Palestina, atau “intifadah” ketiga.

Kekerasan meluas ke wilayah Jalur Gaza, yang telah menjadi korban perang Israel sebanyak tiga kali sejak 2008 lalu. Bentrokan di area perbatasan pada Jumat dan Sabtu lalu telah membuat sembilan warga Palestina tewas akibat tembakan Israel.

Pada Minggu (11/10), Israel melancarkan serangan udara untuk membalas dua tembakan rudal. Akibatnya, seorang ibu dan anaknya yang baru berusia dua tahun tewas.

Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menyasar pabrik pembuatan senjata dari kelompok garis keras Hamas.

Artikel ini ditulis oleh: