Jakarta, Aktual.com — Polda Sulawesi Tengah memastikan yang tewas dalam baku tembak tim gabungan Polri dan TNI dengan kelompok sipil bersenjata di Pegunungan Ineba, Desa Tounca, Kabupaten Poso, Jumat (15/1) bukan Santoso, gembong teroris paling dicari aparat keamanan.

“Korban tewas berinisial ‘R’, seorang warga dari luar Sulawesi,” terang Kepala Operasi Daerah Tinombala, Kombes Pol Leo Bona Lubis, kepada jurnalis media, di Poso, Minggu (17/01).

Menurut Leo yang juga Wakapolda Sulteng, jenazah R masih di rumah sakit Bhayangkara Polda Sulteng untuk diidentifikasi.

Meskipun belum diidentifikasi, polisi yakin bahwa pria yang tewas ini tidak termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau target utama Kepolisian.

“Kami sudah pastikan bahwa pelaku yang kami lumpuhkan dan meninggal dunia tersebut bukan Santoso. Kami sudah mendapatkan inisialnya yaitu ‘R’ dan berasal dari luar Sulawesi,” ujar Leo.

Ia menambahkan, meskipun masih menunggu hasil test DNA dari tim forensik Polda Sulteng, tetapi dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan kesamaan ciri-ciri fisik antara korban dan Santoso.

Pelaksanaan tes DNA terhadap jenazah terkendala oleh belum adanya data pembanding karena masih menunggu pengakuan dari pihak keluarga.

“Jadi untuk kepastian identitas korban, saya harap semua bersabar menunggu hasil tes DNA yang paling lambat dua pekan ke depan sudah bisa kita dapatkan dan langsung akan kami jelaskan,” ujarnya.

Sebelumnya terjadi kontak senjata antara pasukan gabungan polisi dan TNI dengan kelompok teroris di Pegunungan Ineba, Desa Tounca, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Jumat (15/10) sekitar 07.30 WITA menyebabkan seorang terduga teroris tewas di lokasi kejadian.

Baku tembak selama sekitar tiga jam itu terjadi sehari setelah aksi terorisme di kawasan Gedung Sarinah, Jl MH Thamrin Jakarta, yang para pelakunya diduga kuat memiliki jaringan dengan Santoso, pimpinan laskar Mujahiddin Indonesi Timur yang sudah dibaiat menjadi bagian dari kelompok bersenjata ISIS.

Santoso dan sekitar 30 pengikutnya sampai saat ini diyakini masih bersembunyi dan beraktivitas di hutan-hutan pegunungan sekitar Poso Pesisir, wilayah Lore hingga perbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara