Denhaag, Aktual.com – Polisi Eropa meluncurkan nama-nama orang yang “paling dicari”. Peluncuran itu dilakukan dalam sebuah laman yang secara khusus dibuat.

Dalam laman www.eumostwanted.com, Jumat (29/1), polisi Eropa mengeluarkan 45 nama tersangka, termasuk Salah Abdeslam, kelahiran Belgia, tersangka kunci dalam serangan Paris.

“Laman itu akan berbagi informasi mengenai penjahat kelas kakap, yang dicari seluruh dunia, yang didakwa –atau diduga melakukan– kejahatan berat atau teror di Eropa,” kata badan kepolisian Eropa, Europol dalam pernyataannya, seperti dikutip dari AFP.

“Itu prakarsa pertama di tingkat Eropa untuk bersama-sama menghadirkan daftar orang paling dicari dalam sarana bersama,” katanya menambahkan.

Masyarakat didorong memberikan petunjuk –tanpa nama jika mereka mau– di dalam laman tersebut.

Peluncuran laman itu dilakukan setelah muncul kritikan tajam mengenai koordinasi di antara pejabat Eropa setelah serangan Paris.

Meski beberapa penyerang tengah dicari polisi, mereka berhasil masuk ke Prancis tanpa diketahui. Abdeslam kabur menyeberangi perbatasan ke Belgia, beberapa jam setelah pembunuhan massal itu, setelah melewati sebuah pos pemeriksaan polisi.

Europol mengatakan, situs tersebut bertujuan untuk “meningkatkan keamanan” di seluruh Uni Eropa dengan masyarakat “membantu polisi melacak buronan paling dicari Eropa”.

Masing-masing dari 28 anggota UE akan memilih sejumlah buronan utama untuk dimasukkan daftar itu, yang secara berkala akan diperbaharui, kata badan tersebut.

Foto masing-masing tersangka akan dipasang secara mencolok, bersama dengan deskripsi tuduhan terhadap mereka serta nomor telepon satuan polisi yang memburu mereka.

“Abdeslam (26) bertanggung jawab atas serangan teroris yang terjadi pada 15 November di Prancis, dan lebih tepatnya di Paris,” kata laman itu.

Ia digambarkan sebagai sosok sangat berbahaya dan bersenjata.

Sebanyak 130 orang tewas pada serangan 13 November di ibukota Prancis. Perburuan internasional dilancarkan untuk menangkap Abdeslam.

Seorang perempuan, Maria Cecilia Kettunen (29) dari Finlandia, juga dimasukkan dalam daftar itu, dengan tuduhan “penipuan melibatkan sejumlah besar uang” tanpa merinci lebih jauh.

Buron lain adalah Ernesto Fazzalari (45), yang dicari polisi Italia sebagai “sosok kunci klan mafia bergelar Avignone-Zagari-Viola”, yang “berperang dengan klan lain”.

Dengan digambarkan sebagai “pembunuh kejam”, ia dituduh atas tiga pembunuhan.

Beberapa kejahatan yang belum terpecahkan terjadi bertahaun-tahun lalu. “Guru Yoga dan guru spiritual” asal Rumania, Gregorian Bivolaru (63), dicari karena memanfaatkan anak-anak dan dugaan pornografi anak-anak pada 2002 hingga 2004.

“Dengan menempatkan korbannya dalam kondisi perbudakan, ia merekrut pelajar yoga di bawah umur, untuk eksploitasi seksual,” kata laman tersebut.

Laman dalam 17 bahasa itu diluncurkan oleh ENFAST1, jaringan polisi Eropa khusus untuk perburuan dan penangkapan buron dengan bantuan Europol.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara