“Terus berlanjut kami dalami termasuk pencarian menelusuri penjualan bahan-bahan air keras kemudian pendalaman motif-motif atau kelompok orang yang pernah sakit hati,” kata Tito di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5).

Selain Miko, polisi juga mengaitkan kasus teror kepada Novel dengan politisi Hanura Miryam S Haryani. Polri telah mengusut dugaan Miryam sakit hati karena ditetapkan sebagai tersangka pemberian keterangan Palsu e-KTP sehingga menggerakan orang untuk menyerang Novel. Akan tetapi, Polri hingga saat ini belum mendapatkan hasil positif.

“Kami lakukan penangkapan terhadap saudari Miryam Haryani dengan tujuan dari sudut pandang kita ini jadi potensi sehingga kita dalami yang bersangkutan termasuk link-linknya yang kemungkinan digerakan untuk melakukan penyerangan. Tapi saat ini belum dapat hasil positif dan masih didalami,” tegasnya.

Metode kedua yakni metode induktif dari lokasi kejadian, pengembangan dari CCTV, keterangan saksi-saksi dan juga dari IT. Tito menjelaskan, anggotanya mengamankan 3 orang dengan lewat metode ini.

Terduga pertama mengaku sedang berada di Malang ketika peristiwa air keras terhadap Novel Baswedan. Tito mengatakan pihaknya memeriksa CCTV, tiket di Malang termasuk call data record di Malang.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby