“Politik uang bahaya tapi efeknya nggak panjang dan tidak ada masyarakat terbelah seperti ketika adanya isu SARA. Kalau politik SARA itu kan, pendukung yang menang belum move on, yang kalah juga nggak move on. Jadi benar-benar masyarakat jadi terbelah gara-gara isu SARA,” kata dia.
Ray pun mencontohkan politik SARA yang terjadi di Jakarta sewaktu menggelar pesta demokrasi lima tahunan di tahun 2017 ini.
“Pilkada DKI banyak isu SARA. Kita merasakan betul efek Pilkada DKI ada isu SARA. Isu SARA bukan hanya membuat masyarakat berbeda tapi terbelah,” tandasnya.
Teuku Wildan A
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan