Puluhan pemuda yang tergabung dalam Lintas Pemuda Etnis Nusantara (LPEN) melakukan aksi di CFD kawasan Bunderan HI, Jakarta, Minggu (9/10/2016). Dalam aksinya Lintas Pemuda Etnis Nusantara mengajak masyarakat dalam Pilkada tidak terjebak dalam isu Sara.

Jakarta, Aktual.com – Politik yang terfokus pada Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) diprediksi akan tetap muncul di ajang Pilkada 2018 dan berlanjut hingga Pemilu 2019 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Direktur dari Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti dalam diskusi bertajuk ‘Tutup Tahun 2017, Jemput Tahun Politik 2018: Akankah Politik SARA Terus Berlangsung?’ di Jakarta Selatan, Selasa (26/12).

“Prediksi saya isu SARA nggak akan berhenti. Kita perlu antisipasi, pertama ada semacam situasi dimana politik isu SARA nggak bermasalah, karena itu dianggap bagian dari mengamalkan kepercayaan agama,” kata Ray.

Menurutnya, antisipasi tersebut harus dilakukan lantaran politik SARA jauh lebih berbahaya dibandingkan politik uang.

Ia menjelaskan, politik uang tidak memilki efek panjang dan tidak mengakibatkan terbelahnya masyarakat. Hal ini sangat kontras dengan politik SARA yang dapat memecah belah masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Teuku Wildan