Film Hunter Killer dilarang tayang di bioskop-bioskop Rusia dan Ukraina karena dianggap sarat akan nuansa politis. (AKTUAL/ ISTIMEWA)

Jakarta, Aktual.com – Penayangan perdana film thriller “Hunter Killer” terganggu menyusul larangan yang diberlakukan oleh Rusi dan Ukraina.

Film yang mengisahkan upaya tentara Amerika Serikat (AS) menyelamatkan Presiden Rusia dari percobaan kudeta ini dianggap sarat akan nuansa politis.

Dibintangi oleh Gerard Butler dan Gary Oldman, film ini harusnya tayang di bioskop Rusia dan Ukraina pada Kamis (1/11) kemarin. Namun, penayangan ini dibatalkan dengan alasan di luar tanggung jawab pihak bioskop.

Di Rusia, film ini gagal mendapatkan izin tayang dari kementerian kebudayaan, yang wajib diperlukan untuk penayangan film-film layar lebar, dan hal tersebut memaksa distributor menurunkan film ini dari layar-layar bioskop.

Pihak kementerian menyebut bahwa alasan pembatalan itu karena salinan “Hunter Killer”, yang diserahkan pihak distributor untuk direview, memiliki kualitas buruk dan salinan penggantinya terlambat diserahkan untuk direview pihak kementerian tepat waktu.

Namun sejumlah pengamat menduga pelarangan film ini karena cerita”Hunter Killer” sendiri.

“Hunter Killer”, yang dirilis pada Jumat lalu di Amerika Serikat dan meraup pendapatan 6,7 juta dolar AS selama penayangan akhir pekan pertamanya, mengisahkan seorang komandan kapal selam Amerika (Gerard Butler) yang berupaya mencegah Perang Dunia III setelah presiden Rusia disandera oleh menteri pertahanannya yang berkhianat.

Kisah film seperti ini dapat dianggap menyinggung di Rusia, menurut majalah online independen Snob.ru.

“Ada ketakutan bahwa film itu bisa membuat penonton berpikir presiden secara prinsip bisa digulingkan, dan itu tidak boleh terjadi,” tulisnya.

Hal serupa disampaikan politisi oposisi Dmitry Gudkov yang menyebut kementerian tersebut kemungkinan mencekal “Hunter Killer” karena menampilkan skenario fiktif bahwa Presiden Vladimir Putin bisa dikudeta.

Sebelumnya pada tahun ini, kementerian kebudayaan Rusia melarang penayangan “The Death of Stalin” karya Armando Iannuci karena mengolok-olok sejarah Uni Soviet.

Sementara itu Ukraina, yang memiliki hubungan buruk dengan Rusia sejak aneksasi Krimea pada 2014, juga melarang penayangan “Hunter Killer” dengan alasan berbeda.

Film itu dijadwalkan tayang perdana pada 25 Oktober di negara tersebut, namun kementerian kebudayaan setempat menolak memberikan izin penayangan kepada “Hunter Killer” karena film ini menggambarkan “kekuatan militer Rusia”.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan