Anggota polisi bersiap mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2015 di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7). Operasi yang berlangsung selama 16 hari yakni mulai 20 hingga 6 Juli 2015 ini dilakukan untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1436 H. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Rei/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Polri siap memback up anggaran perbantuan dalam pengamanan Pilkada serentak akhir tahun ini bila TNI tak memperoleh dana pengamanan Pilkada dari APBD.

“Anggaran pengamanan Pilkada dari APBD. TNI juga mengajukan, kalau nanti pada akhirnya TNI tidak ada anggarannya, perbantuan TNI penganggarannya jadi tanggung jawab kita. Oleh karena itu harus disiapkan, mana saja anggota yang dilibatkan dalam pengamanan,” kata Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di PTIK, Jakarta, Rabu (12/8).

Dia pun mengingatkan jajarannya agar bersikap netral dalam pengamanan Pilkada, serta mampu mendorong pihak-pihak terkait jika terjadi kemacetan. Dia pun memprediksi tingkat kerawanan tinggi akan dimulai sejak calon kepala daerah yang akan bertarung diumumkan.

“Berikan penebalan pada event-event yang tingkat kerawanannya tertinggi. Saya prediksi tingkat kerawanan tertinggi pada saat pengumuman pasangan calon, kemudian pada saat kampanye, saat pemungutan dan pengumuman suara dan pada saat pengumuman penetapan hasil perolehan suara. Ini tingkat kerawanannya tinggi,” kata Kapolri.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu