Labuan Bajo, Aktual.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah menyiapkan 619 personel untuk menjaga kelancaran penyelenggaraan kegiatan internasional ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) yang ke-17 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mulai tanggal 20 Agustus hingga 23 Agustus 2023.

“Jumlah personel yang telah disiapkan berjumlah 619, terdiri dari personel Mabes Polri dan Polda NTT. Kami siap untuk melaksanakan tugas pengamanan dalam pertemuan ini,” ujar Kombes Pol. Deonijiu De Fatima, Karo Ops Polda NTT, di Mako Polres Manggarai Barat, Labuan Bajo, pada hari Jumat.

Jumlah personel yang telah disiapkan sebanyak 619, terdiri dari pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) yang berjumlah 159 personel dari Mabes Polri, serta 98 personel BKO dari Polda NTT. Sisanya berasal dari BKO Polres Manggarai, Ende, Ngada, dan Nagekeo.

Deonijiu menjelaskan bahwa tugas pengamanan dimulai sejak kedatangan delegasi di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo dan berlanjut dengan pengawalan menuju Hotel Meruorah Labuan Bajo sebagai tempat penginapan.

Pengamanan serupa juga diterapkan di sepanjang rangkaian kegiatan di Hotel Ayana Labuan Bajo.

Selain menjaga kelancaran kegiatan, pihak kepolisian juga telah menerapkan rekayasa lalu lintas. Rekayasa ini akan berlaku saat Parade Drumband Taruna Akpol di Hotel Meruorah pada tanggal 22 Agustus 2023. “Penutupan hanya bersifat sementara, sekitar satu atau dua jam di area sekitar Hotel Meruorah, mulai dari Jalan Merdeka dengan rute pengalihan sejauh 1,3 kilometer,” jelasnya.

Deonijiu menegaskan komitmen Polri dalam menjaga keamanan kegiatan internasional ini yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Ia juga mengimbau masyarakat untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut dan menjaga situasi agar tetap kondusif.

Deonijiu berharap semua pihak dapat memberikan kenyamanan kepada para tamu peserta kegiatan ini, karena hal ini juga berkaitan dengan citra baik Indonesia di mata dunia.

“I hingga saat ini, situasi masih aman,” tambahnya.

Dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA di Labuan Bajo, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebut AMMTC Ke-17 memiliki mandat untuk memfasilitasi dan mendorong kerja sama serta koordinasi antara negara-negara ASEAN dalam upaya mencegah dan memberantas kejahatan transnasional.

Isu-isu terkait kejahatan transnasional yang akan dibahas meliputi terorisme, perdagangan manusia, kejahatan dunia maya, penyelundupan senjata, perdagangan satwa liar, perdagangan kayu ilegal, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, kejahatan ekonomi internasional, pembajakan di laut, dan penyelundupan manusia.

AMMTC Ke-17 dihadiri oleh 10 menteri negara dari ASEAN beserta delegasi, juga delegasi dari tiga mitra dialog, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan. Timor Leste hadir sebagai observer, serta Chairman Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs (DGICM), dan Sekretaris Jenderal ASEAN. Jumlah total peserta kegiatan ini mencapai 275 orang.

Listyo menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan koordinasi lintas sektoral, termasuk pertukaran informasi mengenai isu-isu kejahatan transnasional, dengan badan-badan sektoral ASEAN yang relevan. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra dialog ASEAN dan para pemangku kepentingan terkait.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Sandi Setyawan