Iliustrasi polusi udara (Freepik/brgfx)

Jakarta, Aktual.com – Dokter spesialis penyakit dalam RSCM Jakarta, Heri kurniawan, mengingatkan bahwa polusi udara tidak hanya berdampak pada saluran pernapasan, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan organ lain dalam jangka panjang.

“Selain menyerang ke paru-paru, polusi udara juga bisa menyerang ke organ lain ya, jadi tidak hanya paru-paru yang terkena,” kata dia di Jakarta, Senin (30/10).

Dokter Heri menjelaskan bahwa meskipun gangguan kesehatan yang terlihat seperti batuk, pilek, atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), polusi udara juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak terlihat seperti serangan jantung, gangguan fungsi paru-paru dalam jangka panjang, dan kanker.

“Polusi udara dalam jangka panjang itu erat kaitannya dengan berbagai kanker, seperti kanker paru, kanker darah, dan lain-lain,” tambahnya.

Herikurniawan menjelaskan bahwa polusi udara tidak langsung menyebabkan infeksi pada pernapasan, tetapi dapat mengganggu pergerakan mukosiliar, yang berfungsi membersihkan debu dan kuman dari sistem pernapasan. Gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru.

“Saat fungsi paru-paru menurun, organ lainnya juga perlahan ikut terinfeksi, seperti terjadinya serangan jantung,” ungkap Herikurniawan.

Dokter ini menyoroti bahwa anak-anak juga rentan terhadap dampak polusi udara, mempengaruhi perkembangan, kesuburan, dan bahkan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, seperti stroke, serta penuaan dini.

Dengan tegas, Herikurniawan berharap agar pemerintah berkomitmen mencari solusi jangka panjang untuk menjaga level polusi udara di kategori aman.

“Jangan sampai level polusi udara terlalu tinggi karena banyak sekali dampak-dampak berbahaya, baik jangka pendeknya atau jangka panjangnya ke depan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Jalil