Mataram Aktual.co — Pos Kesehatan Desa (poskesdes) dan satu musalah di Kelurahan Karang Pule, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang tekena banjir masih terendam air setinggi betis orang dewasa hingga Sabtu (2/5) malam.

Pantauan lapangan, air yang sebelumnya merendam ruangan Poskesdes Karang Pule hingga pinggang orang dewasa sudah mulai surut, namun masih menggenangi lantai seluruh ruangan, sehingga belum bisa difungsikan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan perawatan medis.

Sementara air yang menggenangi halaman salah satu musalah jadi ajang bermain oleh anak-anak, meskipun hari sudah larut malam.

Tamam, salah seorang warga mengatakan, seluruh peralatan medis dan alat elektronik milik poskesdes sudah diamankan ketika banjir melanda daerahnya.

“Kami beramai-ramai mengamankan fasilitas milik poskesdes. Kalau tidak, bisa rusak semua. Ini peristiwa banjir kedua yang merendam poskesdes,” katanya.

Ia mengatakan, masyarakat sepakat untuk bergotong royong membersihkan poskesdes jika air yang menggenangi seluruh ruangan poskesdes sudah surut, sehingga bisa dipakai kembali untuk melayani masyarakat.

“Poskesdes ini juga sering dipakai untuk rawat inap, tapi beruntung saat banjir, tidak ada warga yang dirawat inap,” ujarnya.

Menurut Tamam, air yang menggenangi sebagian besar rumah warga di kampungnya sejak siang hari sudah mulai surut, namun ketinggiannya masih mencapai betis orang dewasa.

Sejumlah ruas jalan juga masih tergenang air hingga setinggi paha orang dewasa karena tidak bisa mengalir lancar.

“Tadi ketika masuk dari jalan menuju arah poskesdes, bisa dilihat tinggi air yang masih menggenangi badan jalan. Bahkan, sebelumnya sampai masuk ke pertokoan di sekitarnya,” ucapnya.

Kelurahan Karang Pule, adalah salah satu dari lima kelurahan yang terendam banjir sejak Sabtu, sekitar pukul 14.00 WITA. Ratusan rumah warga di lima kelurahan itu terendam air hingga dada orang dewasa.

Data sementara yang diperoleh dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, menyebutkan rumah penduduk yang terendam banjir di Kelurahan Seganteng dan Babakan lebih dari 100 kepala keluarga (KK), Pagutan 50 KK, Kekalik 59 KK, dan Kelurahan Batu Ringgit 55 KK.

Komandan TRC BPBD Kota Mataram Suhaili mengatakan, banjir tersebut disebabkan meluapnya air sungai Unus di Kelurahan Babakan dan sungai Ancar di Kelurahan Kekalik, serta sungai Brenyok di Kelurahan Batu Ringgit.

“Meluapnya air sungai disebabkan terjadinya hujan lebat di hulu Lombok Barat, sehingga terjadi banjir kiriman, ditambah adanya hujan lebat di Kota Mataram,” katanya.

Warga korban banjir sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti masjid. Namun, sudah kembali ke rumahnya meskipun air belum sepenuhnya surut.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid