“Pos pemeriksaan Ramadhan adalah gagasan yang diilhami oleh krisis. Jadi pos pemeriksaan ini bukan untuk menghentikan orang untuk diperiksa kartu pengenal mereka dan mengamankan keadaan di negeri itu. Tapi ini adalah pos pemeriksaan cinta, ini adalah pos pemeriksaan untuk membagikan minuman dan kurma kepada orang di jalan saat Iftar,” kata Saed Abdul-Ghani, perencana gagasan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Minggu (11/6). Ia sedang mengelola salah satu pos pemeriksaan di Permukiman Mazzeh di Damaskus.

Pejalan kaki dan orang yang mengemudi saat Iftar, atau berbuka puasa, menyambut gagasan itu.

Muhammad, seorang pengemudi, mengatakan gagasan tersebut mengingatkan orang mengenai tradisi lama Ramadhan untuk mempersiapkan makanan dan berdiri di pinggir jalan untuk memberikan bermacam jenis makanan pada saat Iftar.

“Gagasan itu sangat bagus dan itu adalah isyarat yang sangat baik serta menjadi pengingat mengenai tradisi lama Ramadhan,” katanya.

Taim Salem, seorang pengemudi lain, secara bergurau mengatakan ia mendukung pos pemeriksaan tersebut lebih banyak dari pos pemeriksaan reguler.

Artikel ini ditulis oleh: