Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai bahwa lebih baik terlambat mengakui daripada Presiden Joko Widodo sibuk berkilah terhadap fakta di lapangan mengenai turunnya daya beli masyarakat.
“Saya kira lebih bagus mengakui sekalipun telat, dengan cara itu maka beliau segera memberikan solusi, ketimbang terus mengingkari dan tenyata memang banyak terjadi penurunan dan banyak penutupan gerai, termasuk hengkang pemodal asing,” kata Hidayat menjawab pertanyaan Aktual.com, di Jakarta, ditulis Kamis (2/11).
“Jadi saya kira lebih bagus telat ketimbang hanya bersilat lidah yang justru tidak menyelesaikan masalah,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa HNW ini, berharap jika solusi yang ditawarkan presiden yakni dengan penerbitan Perpres tentang Padat Karya dapat memberikan multiplayer efek mendongkrak kualitas perekonomian masyarakat.
“Saya berharap solusi yang ditawarkan akan menjadi solusi betul-betulan untuk kemudian bisa sekali lagi menghadirkan peningkatan kualitas ekonomi rakyat,” ucap politikus PKS itu.
Lebih jauh, ia pun mengkritisi di tengah sulitnya perekonomian hari ini, justru DPR RI sebagai wakil rakyat dengan tetap kekueh agar dapat membuat gedung baru.
“Menurut kami, karena kondisi ekonomi rakyat lagi susah kondisi ekonomi negara juga lagi susah, sementara gedung DPR relatif masih memadai. Makanya mestinya dari anggaran yang ada itu, ditambah dengan utang pula, kondisi rakyat susah, daya beli menurun, pemerintah lagi cari utang sana kemari, makanya lebih bagus bila DPR ikut membantu menyelesaikan permasalahan ini dengan mengambalikan anggaran ke APBN yang kemudian dipergunakan bagi sebanyak-banyaknya program meningkatkan daya beli rakyat, meningkatkan kualitas kesejahteraan dan kualitas kesehatan rkayat,” papar dia.
(Reporter: Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka

















