Vizcarra mengatakan sistem peradilan Peru harus bertindak secara independen dan cepat untuk memilah yang bersalah dari yang tidak bersalah, dan memperingatkan bahwa tidak ada cabang pemerintahan yang seharusnya menindas yang lain.
Sejak menjabat sebagai duta besar negara itu untuk Kanada selama enam bulan terakhir, Vizcarra telah sebagian besar menghindari masalah Kuczynski, yang memuncak dengan tuduhan pembelian suara ketika sekutu-sekutu Kuczynski bergegas mencegahnya dari dimakzulkan.
Namun, Vizcarra, yang kebanyakan orang Peru tidak dapat sebut dalam jajak pendapat dua minggu lalu, sekarang harus memperbaiki hubungan dengan Kongres, sementara memfokuskan kembali pemerintah pada rencananya yang terhenti, seperti membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan dan perumahan di wilayah yang dilanda banjir parah lebih dari setahun yang lalu.
Bulan depan, Vizcarra akan menghadapi para dokter nasional dan aksi mogok guru, serta menyambut Donald Trump ke Peru pada kunjungan pertama presiden Amerika Serikat tersebut ke negara Amerika Latin untuk pertemuan para pemimpin wilayah di mana Peru menjadi tuan rumah.
Tema acara pertemuan puncak Amerika tahun ini di Lima adalah “pemerintahan yang demokratis melawan korupsi”. Amerika Serikat mengatakan pihaknya berharap dapat bekerja dengan Vizcarra. “Ketaatan Peru pada konstitusi selama masa transisi ini mencerminkan kekuatannya sebagai demokrasi yang tangguh,” demikian juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert.
Vizcarra, 55, adalah insinyur teknik sipil dan memerintah Moquegua di Peru selatan sebelum bekerja sama dengan Kuczynski untuk jabatan kepresidenan pada 2016.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara