Brasilia, Aktual.com – Presiden Brasil Jair Bolsonaro dianggap lalai dan tidak bertanggungjawab dalam menghadapi wabah virus corona atau Covid-19 di negara itu. Hal tersebut membuat geram banyak pihak, tidak terkecuali Angkatan Bersenjata Brasil.

Bahkan kabarnya, kegeraman tersebut membuat Angkatan Bersenjata Brazil menunjuk seorang “presiden operasional” Brasil, atau lebih tepatnya disebut sebagai Ketua Menteri Gedung Sipil. Sosok yang ditunjuk untuk mengisi posisi itu adalah Walter Braga Netto, seorang jenderal kawakan di tubuh Angkatan Bersenjata Brasil. Kabar itu dimuat oleh Portal Brasil 247 dengan mengutip wartawan investigasi Argentina bernama Horacio Verbitsky.

Dialah sosok pertama yang mengatakan kepada publik bahwa seorang perwira tinggi Angkatan Darat Brasil mengatakan kepada rekannya dari Argentina dalam percakapan telepon, bahwa Bolsonaro tidak didengar oleh pihak berwenang ketika membuat keputusan. Sebelumnya, kepada Radio El Destape Argentina, Verbitsky mengatakan bahwa pihak militer Brasil telah mengatakan bahwa mereka mengabaikan Bolsonaro.

“Pihak Brazil melaporkan bahwa mereka telah membuat keputusan untuk mengabaikan Presiden Bolsonaro dalam semua keputusan penting,” ujarnya. “Akan ada konsekuensinya,” tambahnya. Verbitsky juga menyatakan bahwa Bolsonaro saat ini bertindak sebagai “raja tanpa kekuasaan yang efektif” dan Braga Netto dari Gedung Sipil sekarang mengambil alih tanggung jawab atas negara tersebut.

Di sisi lain, situs web militer Brasil, yakni defesanet.com.br, juga menegaskan bahwa Braga Neto akan bertanggung jawab untuk mengarahkan dan memusatkan semua administrasi pemerintahan. Dia juga disebut bisa mengambil tindakan eksekutif untuk sementara, setidaknya selama krisis akibat virus corona berlangsung. Sebagai informasi, situs web tersebut dianggap sebagai halaman berita paling penting di bidang pertahanan, strategi, intelijen dan keamanan, bukan hanya di Brasil, tapi juga di Amerika Latin.

Dalam situs tersebut, dijelaskan bahwa misi informal baru itu muncul dari perjanjian utama, yang melibatkan menteri dan komandan militer dan Presiden Republik Federatif Brasil. Dijelaskan juga bahwa jika Bosonaro keberatan dengan langkah tersebut, dia dapat mengekspresikan dirinya sendiri terhadap keputusan itu. Tetapi, menurut situs tersebut, Braga Netto secara terbuka dapat mengoreksi Bolsonaro.

Meski demikian, dikabarkan Prensa Latina pada Sabtu (4/4), sejauh ini, tidak ada konfirmasi resmi tentang perubahan tersebut atau konfimasi soal Braga Netto sebagai presiden operasional Brasil. Namun, mengutip Brazil Wire akhir pekan ini, dalam beberapa hari terakhir, sikap Braga Netto di konferensi pers telah menarik perhatian media. Sang Jenderal telah mencoba mengendalikan tanggapan dari mereka yang hadir dan bahkan menolak pernyataan menteri lainnya.