Presiden Jokowi saat Meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Presiden Jokowi saat Meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Jakarta, Aktual.com – Survei Indikator Politik Indonesia mengukapkan bahwa mayoritas responden yang telah disurvei sebanyak 56,8 persen responden menyatakan tidak setuju dengan adanya wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. 

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin mengatakan bahwa hanya 33,4 persen yang menyatakan setuju agar Presiden Joko Widodo menjabat selama tiga periode.

“33,4 persen setuju, 30,9 persen sangat tidak setuju, 2,9 persen kurang setuju, dan 5,2 persen sangat setuju,” katanya, Ahad (9/1). 

Burhanuddin juga menyatakan bahwa dalam survei yang sama, sebagian besar responden pun tak setuju dengan wacana memperpanjang masa jabatan Joko Widodo sebagai Presiden RI selama tiga tahun hingga 2027. Bahkan jumlah responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 58 persen.

“32,9 persen kurang setuju, 31 persen setuju, 25,1 persen tidak setuju sama sekali, 4,5 persen sangat setuju,” ujarnya.

Dikatakan Burhanuddin kalau mayoritas responden juga tidak setuju jika Jokowi maju kembali untuk ketiga kalinya sebagai capres di Pilpres 2024. Tak hanya itu mayoritas responden menyatakan bahwa pergantian kepemimpinan nasional melalui pemilu pada 2024 harus tetap dilaksanakan. Hanya sebagian kecil yang ingin Jokowi lanjut hingga 2027 demi pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.

“67,2 persen responden menyatakan pergantian kepemimpinan nasional melalui pemilu tahun 2024 harus tetap dilaksanakan,” paparnya.

Untuk diketahui bahwa Indikator Politik Indonesia melakukan survei terhadap warga kalangan usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dengan metode multistage random sampling pada 6-11 Desember 2021.

Dengan melibatkan sebanyak 2020 responden, dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur. Ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid