Jakarta, Aktual.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengundang negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bekerja sama dalam menghadapi kejahatan lintas batas.

“Diperlukan upaya kolaboratif yang berkelanjutan untuk pertukaran informasi, pemanfaatan teknologi, serta peningkatan kemampuan dan profesionalisme aparat,” ujar Jokowi dalam rekaman video sambutan pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN mengenai Kejahatan Lintas Batas (AMMTC) yang ke-17, di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada hari Selasa.

Dalam situasi global yang dinamis, lanjut Jokowi, ASEAN harus selalu siap menghadapi tantangan, termasuk dalam pemberantasan kejahatan transnasional yang merupakan ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas wilayah.

Jokowi juga menyoroti bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini, kejahatan lintas negara berkembang secara signifikan dengan metode yang semakin kompleks.

Karenanya, katanya, penanganan terhadap kejahatan tersebut harus menjadi lebih adaptif, terutama dalam kasus tindak pidana terorisme, perdagangan manusia, dan perdagangan gelap narkotika.

“Saya berharap bahwa dalam pertemuan ini akan dihasilkan rencana kerja sama yang responsif, yang mencakup langkah-langkah strategis; dengan tujuan menjaga wilayah ASEAN tetap aman, damai, dan sejahtera,” ujar Jokowi.

Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengumumkan bahwa Indonesia telah menyiapkan materi mengenai kejahatan dalam negeri yang akan didiskusikan dalam AMMTC yang berlangsung hingga hari Rabu (23 Agustus).

Polri mendorong adanya kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dalam penangkapan pelaku kejahatan domestik yang melarikan diri dari Indonesia ke luar negeri.

Selain masalah kejahatan domestik, Indonesia juga mengusulkan beberapa isu untuk dibahas dalam pertemuan tersebut yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Sebagai ketua pertemuan, Listyo Sigit juga akan membahas isu-isu peningkatan kerja sama dan perkuatan koordinasi dalam upaya penanggulangan kejahatan transnasional, yang menjadi fokus utama bagi negara-negara anggota ASEAN.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Sandi Setyawan