Jakarta, Aktual.com — Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovic menyerukan penyelidikan cepat dan hukuman bagi orang-orang yang menggunakan lambang swastika NAZI di lapangan stadion saat Kroasia melawan Italia di kualifikasi Euro 2016 pada Jumat (12/6).

“Tindakan ini telah mengakibatkan kerusakan beragam pada reputasi warga Kroasia dan tanah air mereka di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita harus menghentikan hal-hal seperti itu,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (13/6).

Kroasia melawan Italia dalam pertandingan tanpa penonton sebagai pengganti hukuman larangan satu pertandingan atas nyanyian rasis fans mereka saat menang 5-1 atas Norwegia di kandang sendiri di Zagreb pada bulan Maret.

Peristiwa itu diikuti lagi dengan insiden selama pertandingan yang berakhir imbang 1-1 melawan Italia di Milan November lalu ketika kembang api dilemparkan ke lapangan.

Tanda swastika diletakkan di rumput Stadion Poljud Split dengan menggunakan bahan kimia sebelum kickoff menjadi terlihat selama pertandingan.

“Saya sangat mengutuk adanya tanda swastika di lapangan. Saya menuntut penyelidikan mendesak dan respon tegas dari instansi terkait untuk mencari dan memproses pelakunya,” kata Grabar-Kitarovic.

Insiden tanda swastika itu menyebabkan pemain Kroasia dan organisasi sepak bola negara itu, HNS, khawatir dengan hukuman drastis dari UEFA setelah mereka mencapai puncak Grup H dengan 14 poin dari enam pertandingan, unggul dua poin dari Italia dan empat poin atas Norwegia.

“Ini adalah serangan yang jelas pada sepak bola dan kami akan tanpa ragu menghukum berat,” Sekjen HNS Damir Vrbanovic mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu.

“Kami semua telah ditampar di wajah oleh hooligan dan itu bukan kecelakaan, itu adalah langkah yang dihitung. Kamera akan mengidentifikasi para pelaku, tapi kami tetap merasa malu,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: