Digilir Kepemimpinan Koopssusgab digilir secara bergantian selama enam bulan misalnya, enam bulan pertama Koopssusgab dipimpin oleh Danjen Kopassus (AD), enam bulan kedua Dankomarinir (AL), bulan kemudian dipimpin Dankorpaskhas (AU), dan seterusnya. Dengan Koopssusgab, TNI memiliki pasukan yang bisa diturunkan secara cepat ketika terjadi situasi genting menyangkut terorisme.
“Bisa untuk operasi perang dan operasi selain perang, tergantung kebutuhan, kemana pun diperlukan, siap dikerahkan dan kita berharap lebih memberikan kekuatan yang optimal, apakah intelijen atau unsur represif,” ungkap Moeldoko.
Namun bila revisi UU No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme maka polisi dapat langsung melakukan deteksi dan selanjutnya menangkap saja langsung.
“Seluruh kekuatan yang ada di kepolisian, apakah itu Densus 88 atau ada unsur lain intinya kita siap menghadapi situasi apapun. Masyarakat tidak perlu resah. Sekali lagi percayakan pada kami,” tambah Moeldoko.
Dalam sepekan terakhir, sejumlah daerah di Indonesia mengalami serangan bom oleh para teroris.