Serangan teroris awalnya terjadi pada 8 Mei 2018 yaitu terjadi kerusuhan antara narapidana terorisme dengan anggota Densus 88 di rumah tahanan Mako Brimob,Depok, Jabar menjelang tengah malam. Akibat kerusuhan itu, lima orang polisi meninggal, satu orang polisi disanderan, dan satu orang napi teroris tewas.

Ada 155 orang napi teroris yang merebut senjata petugas dan mengambil alih rutan hingga akhirnya mereka menyerah pada 10 Mei 2018 dan seluruhnya dipindahkan ke lapas Nusa Kambangan.

Selanjutnya pada 13 Mei 2018, kota Surabaya diguncang serangan bom bunuh diri. Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada waktu 07.00 – 08.00 WIB.

Hingga saat ini korban tewas mencapai 14 orang, sudah termasuk para pelaku diduga berjumlah enam orang yang merupakan satu keluarga, sedangkan korban luka-luka tercatat mencapai 41 orang.

Selang 14 jam kemudian, ledakan bom terjadi di Blok B Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Ledakan itu merenggut tiga nyawa yang merupakan satu keluarga terduga teroris yang akan melakukan serangan bom. Polda Jatim dan tim Gegana menemukan tiga bom aktif, dan sejumlah bahan baku pembuat bom dalam jumlah banyak.

Pada 14 Mei 2018 juga terjadi bom diri di pintu masuk Markas Polrestabes Surabaya yang mengakibatkan pelaku tewas dan menyebabkan masyarakat dan polisi yang ada di sekitar ledakan juga terluka.

Selanjutnya pada hari Rabu 16 Mei 2018 terduga teroris menyerang Mapolda Riau. Ada seorang polisi yang meninggal, Sedangkan empat orang terduga teroris ada empat ditembak hingga tewas.

 

(Wisnu)