Jakarta, Aktual.co — Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi mengatakan kegagalan pengamanan menyebabkan serangan maut di museum nasional negara itu, yang dinyatakan kelompok Negara Islam (IS) dilakukan pihaknya, hingga menyebabkan 21 pelancong asing tewas.

“Ada kegagalan, yang berarti bahwa polisi dan intelijen tidak cukup sistematik dalam memastikan keamanan museum itu,” kata Essebsi kepada mingguan “Paris Match”, Minggu (22/3).

Duapuluh satu orang, duapuluh di antaranya wisatawan asing, terbunuh akibat dua pria bersenjata menyerbu Museum Nasional Bardo di ibu kota negara, Tunis, pada Rabu.

Namun, Essebsi menekankan bahwa pasukan keamanan “bereaksi sangat efektif untuk secara cepat mengakhiri serangan di Bardo, tentunya mencegah jatuhnya lebih banyak korban tewas jika teroris-teroris itu berhasil meledakkan sabuk-sabuk (berisi perlengkapan) bunuh diri”, katanya seperti dikutip laman Paris Match.

Pada Rabu (18/3), dua pria bersenjata mengincar para turis yang sedang mengunjungi museum dan menewaskan 21 orang, termasuk seorang polisi Tunisia.

Para wisatawan yang kehilangan nyawa itu terdiri dari empat warga negara Italia, tiga warga Jepang, tiga dari Prancis, tiga warga Polandia, dua warga dari Spanyol, dan masing-masing satu warga Kolombia, Australia-Kolombia, Inggris, Belgia dan Rusia.

Artikel ini ditulis oleh: