Riyadh, Aktual.com – Presiden Yaman Abdurrabbu Mansour Hadi, menunjuk wakil presiden dan perdana menteri baru, setelah memecat Perdana Menteri Khaled Bahah, yang menjadi guncangan politik besar menjelang pembicaraan perdamaian akhir bulan ini.

Yaman dilanda perang saudara lebih dari satu tahun, yang melibatkan pendukung presiden dan kelompok pemberontak Houthi, yang bersekutu dengan Iran, serta tuduhan bencana kemanusiaan terbesar di salah satu negara miskin di Timur Tengah tersebut.

Stasiun televisi pemerintah Yaman melaporkan bahwa Hadi menunjuk Ali Mohsen Al Ahmar, jenderal angkatan darat, yang memiliki kekuatan politik terpisah dengan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh pada 2011, sebagai wakil presiden baru.

Presiden juga menunjuk Ahmed Obeid bin Daghr, mantan pejabat Partai Kongres Rakyat Umum sebelum bergabung di kubu Hadi, menjadi perdana menteri baru.

Bahah, yang memegang dua jabatan sebelum dipecat, diangkat sebagai seorang penasihat Hadi.

Pejabat pemerintah Yaman menyatakan perubahan tersebut mengacaukan pembicaraan damai yang disokong Amerika Serikat dan dijadwalkan dimulai di Kuwait pada 18 April 2016.

“Bahah yang berada di jajaran pendukung penyelesaian politik dan penunjukan Ali Mohsen telah memenangi sayap garis keras,” kata pejabat tersebut yang meminta namanya tidak ditulis, seperti diberitakan Reuters, Senin (4/4).

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara