Jakarta, Aktual.com – Ketua Satlak Prima Ahmad Sucipto dan Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade 2016, Raja Sapta Oktohari mulai memantau langsung persiapan atlet yang diproyeksikan turun pada kejuaraan empat tahunan di Brazil itu.

Pantauan pertama adalah pelatnas cabang olahraga bulu tangkis di Cipayung, Jakarta. Cabang olahraga ini merupakan salah satu unggulan Indonesia untuk meraih medali, selain angkat besi.

“Sudah sepatutnya Satlak Prima memberikan perhatian lebih untuk cabang olahraga yang diharapkan mampu mengembalikan tradisi emas olimpiade ini,” kata Ketua Satlak Prima, Ahmad Sucipto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (13/1).

Menurut dia, cabang olahraga bulu tangkis memang memiliki peluang besar untuk mengembalikan tradisi emas bagi kontingen Indonesia. Apalagi, beberapa pemain jika didasarkan dengan rangking sudah dipastikan bisa tampil di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.

Selama di pelatnas Cipayung, rombongan CdM bersama dengan Satlak Prima selain memantau latihan juga melihat dari dekat penginapan yang digunakan selama menjalani pelatnas. Satlak Prima menilai fasilitas yang ada harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

“Pusat latihan harus dipercantik dan disesuaikan dengan kondisi sekarang. Jogging track juga harus menggunakan karet sintetis serta harus dilengkapi hidro terapi dan fasilitas sauna,” katanya menambahkan.

Selain menyoroti fasilitas yang ada di pelatnas Cipayung, pria yang sudah lama menjadi Ketua Umum PB PODSI ini meminta kepada pihak PP PBSI untuk memerhatikan asupan nutrisi bagi atlet, karena hal ini merupakan salah satu penunjang sebuah kesuksesan.

“Masalah asupan nutrisi ini juga harus mendapatkan perhatian. Jika perlu Satlak Prima akan memberikan kursus bagi para juru Masak di masing-masing cabang olahraga,” kata Ahmad Sucipto memegaskan.

Sementara itu CdM Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan, kunjungan ke lokasi pelatnas merupakan salah satu program yang telah dicanangkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung persiapan atlet berikut akomodasi selama di Brazil.

“Kami bersama Satlak Prima akan melakukan kunjungan ke semua cabang olahraga yang disiapkan untuk olimpiade. Saat ini bulu tangkis. Berikutnya ke angkat besi, rowing dan cabang olahraga yang lain,” katanya.

Menurut dia, persiapan Olimpiade 2016 memang harus secepatnya dilakukan. Selain memantau atlet, pihaknya juga terus mendorong cairnya anggaran terutama untuk peralatan latihan. Pihaknya memperkirakan anggaran yang dibutuhan untuk olimpiade mencapai Rp40 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara